Medan,KINCIRnews.com — Sorotan tajam kembali diarahkan ke Pemko Medan. Kali ini datang dari Ketua Umum (Ketum) TKN Kompas Nusantara, Adi Lubis, yang juga memimpin Pagar Unri Prabowo-Gibran untuk Negara Republik Indonesia, terkait berdirinya bangunan klinik tiga lantai di Jalan Thamrin yang diduga kuat tak berizin lengkap.
Adi Lubis tidak tinggal diam. Mendapat laporan masyarakat yang resah, ia langsung turun ke lokasi. “Kalau cuma duduk di meja, saya bukan pemimpin lapangan. Saya cek langsung, dan memang mencurigakan!” ucapnya lantang.
Setelah berbincang dengan pihak pelaksana proyek, ia justru hanya menerima dokumen via WhatsApp berupa surat pernyataan yang sama sekali tidak bisa dikategorikan sebagai bukti legalitas. “Ini proyek besar, berdiri di simpang strategis, tapi izinnya seperti proyek warung kopi!” tegas Adi.
Menurutnya, tahapan perizinan seperti KRK, PBG, AMDAL, dan dokumen lingkungan bukan sekadar formalitas. Ia menegaskan bahwa kelalaian ini bukan hanya soal administrasi, tapi menyangkut keselamatan, tata kota, dan potensi kerugian keuangan daerah.
“Kalau bangunan ini dibiarkan, ini bentuk pelecehan terhadap sistem hukum dan pemerintahan daerah. PAD bisa bocor, lalu lintas terganggu, dan masyarakat sekitar terancam kenyamanannya,” ujarnya.
Adi juga mengendus dugaan lebih dalam: proyek ini disebut-sebut dibekingi oleh tokoh dekat Gubernur Sumut. Ia menyebut ini sebagai bukti makin parahnya penyakit kronis dalam birokrasi. “Kalau punya beking bisa seenaknya, ini bukan negara hukum, tapi negara titipan!” sentilnya keras.
Tak berhenti di situ, Adi juga menyeret kasus lain—bangunan empat lantai di Marelan Asri Residence yang diduga tak berizin, bahkan merusak rumah warga namun tak disentuh aparat. “Sudah dilapor ke Pak Wali, tapi seperti angin lalu. Pertanyaannya, siapa yang dilindungi?” sindirnya pedas.
Menurutnya, kondisi ini mencoreng semangat reformasi birokrasi dan visi Presiden RI dalam penegakan hukum. “Kalau hukum hanya berlaku untuk rakyat kecil, dan kebal untuk yang dekat kekuasaan, jangan salahkan kalau rakyat mulai muak dan marah!” tutupnya.
(Tim | JatanrasNews.com)












