Deli Serdang, Kincirnews.com – Pendekar Muda Budi Luhur Borong Medali: 5 Emas, 4 Perunggu dari Arena Silat.”
Langkah tegap dan semangat membara para pendekar muda Perguruan Pencak Silat Budi Luhur mengukir tinta emas dalam sejarah kejuaraan bela diri di Kabupaten Deli Serdang. Bertarung di arena Kejuaraan Terbuka antarperguruan silat, mereka berhasil memboyong 5 medali emas dan 4 medali perunggu, sekaligus mempertegas eksistensi Budi Luhur sebagai salah satu kekuatan yang disegani.
Kejuaraan bergengsi ini berlangsung pada tanggal 22–25 Mei 2025, bertempat di Gedung Futsal, Sumber Rejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Ketua Umum Perguruan Silat Budi Luhur, Adi Lubis, yang juga menjabat Ketua Umum TKN Kompas Nusantara dan Pagar UNRI, memberikan apresiasi luar biasa atas kerja keras dan mental juara yang ditunjukkan para atletnya.
“Prestasi ini adalah hasil dari latihan tanpa lelah, disiplin tanpa kompromi, dan semangat pantang menyerah. Lima emas bukan sekadar medali, tapi lambang kejayaan dan harapan masa depan Budi Luhur,” ujar Adi Lubis dengan penuh bangga.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan titik akhir, melainkan batu loncatan untuk tantangan lebih besar ke depan.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Target kami adalah menjadikan anak-anak ini sebagai duta-duta silat hingga ke level provinsi, nasional, bahkan internasional. Dan kami akan terus membina mereka secara menyeluruh, baik fisik, mental, maupun karakter,” tegasnya.
Tak lupa, Adi Lubis mengucapkan terima kasih kepada semua elemen yang telah mendukung perjuangan para pendekar muda ini.
“Terima kasih untuk Guru Besar kami, Abang Anda Ko Dapit, serta para pelatih, pembina, dan seluruh tim yang telah membimbing dengan sepenuh hati. Prestasi ini adalah milik kita bersama,” ucapnya.
Adapun struktur pengurus Perguruan Seni Olahraga Silat Budi Luhur Indonesia terdiri dari: Ketua: Adi Lubis, Guru Besar: Kok David Surbakti, Asisten Guru Besar: Harlim Kesuma, Coach: Rayvaldo, Asisten Coach: Yoel Gomagel, Bernard Tarigan Tua, Ramadansyah.
Nama-nama peraih medali emas antara lain: Jessica Michela, Ardila Fitriani br. Surbakti, Irfaldi Tarigan, Nia Ezayani br. Tamba, Jun Repi Ginting.
Sementara peraih medali perunggu adalah: Marco Cristo Forus Sitepu, Dhesia Anathasya, Zhaky Afriandi, Oktavia Anjani br. Ketaren.
Di balik kegemilangan itu, sembilan atlet lainnya harus menerima kenyataan pahit tanpa medali. Namun, perjuangan mereka tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semangat Budi Luhur. Mereka adalah: Ridho Brema Sembiring, Satrio Sembiring, Irma Zuraina, Jefika Tirena, Rio F. A. Ginting, Tri Artika Sari, Agung Setiawan Gurusinga, Tirta Bagi Sura Imanta Purba, Briansyah Sembiring.
Para pelatih menyebut mereka sebagai “prajurit muda yang belum menang, tapi belum kalah.” Mereka akan terus dibina dan dipersiapkan untuk tampil lebih kuat di kejuaraan-kejuaraan berikutnya.
Kejuaraan ini bukan hanya tentang meraih medali, melainkan juga tentang membangun karakter—tentang menempa generasi muda yang berani, tangguh, dan menjunjung tinggi sportivitas.












