Cuaca Ekstrem Mengintai! Rico Waas: Jangan Buang Sampah Sembarangan, Potensi Banjir Bandang di Depan Mata

MEDAN, KINCIRNEWS.com — Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh masyarakat, terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda Kota Medan dalam sepekan ke depan November 2025.

Peringatan ini disampaikan setelah BMKG Kota Medan merilis analisis terbaru mengenai pola angin pada lapisan 3.000 feet per 17 November 2025.

“Hasil analisis menunjukkan adanya pusat tekanan rendah di Selat Karimata yang menyebabkan terbentuknya belokan angin. Kondisi tersebut membawa hembusan angin barat cukup kuat dan bersifat konvergensi di wilayah Sumatera Utara,” kata Rico Waas.

Situasi itu memicu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Dan termasuk di Kota Medan dan sebagian besar kota/kabupaten di Sumatera Utara.

Kami mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, dan angin kencang,” ujar Wali Kota Medan dalam keterangan resminya.

Rico Waas juga meminta warga rutin memantau informasi cuaca terkini dari BMKG. Serta berkoordinasi dengan perangkat pemerintah setempat guna mengantisipasi dampak yang mungkin muncul.

Selain kewaspadaan, masyarakat juga diajak menjaga kebersihan lingkungan untuk meminimalkan risiko bencana, terutama dengan memastikan selokan bersih dan tidak membuang sampah sembarangan. “Tetap tenang, tetap waspada, dan bertindak bijak demi kebaikan bersama,” pungkasnya.

Data dihimpun wartawan, memasuki musim penghujan, Kota Medan terdampak banjir langganan lebih dari 50 Persen dari total 21 kecamatan yang ada.

Dalam upaya mempercepat penanganan banjir, Pemko Medan menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II. Hal itu disampaikan Rico Waas usai memimpin rapat bersama BBWS Sumatera II di Balai Kota Medan.

Rico menilai, kota yang masih dilanda banjir tidak akan bisa disebut layak huni. Apalagi, menurutnya, hampir 17 dari 21 kecamatan di Medan terdampak luapan sungai setiap kali hujan deras turun.

Artinya, lebih dari 50 persen wilayah Kota Medan terdampak banjir. Ini sudah terlalu lama terjadi dan harus kita hentikan. Saya tidak mau lagi ada saling lempar tanggung jawab,” ujarnya.

Dalam rapat yang juga dihadiri Kepala BBWS Sumatera II Feriyanto Pawenrusi serta sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait, Rico menegaskan Pemko Medan akan memberikan dukungan penuh terhadap langkah teknis yang akan dijalankan BBWS.

Dari rapat tersebut, masalah warisan banjir dari para Wali Kota sebelumnya menjadi ‘Pekerja Rumah’ bagi Rico Waas. Rico dihadapakan untuk mengentaskannya, atau mewariskannya kembali.

Masyarakat selama ini tahu, tak sedikit proyek reduksi banjir yang digembor-gemborkan ala seremoni. Proyek kolam retensi USU, Kolam Martubung misalnya. Namun kenyataannya tak efektif. Sejumlah proyek dan tata ruang kota juga terus dikritik masyarakat.

Proyek Lapangan Merdeka yang tak pernah banjir, kini kerap terkepung banjir setiap hujan deras melanda Kota Medan.

(Tim)

You cannot copy content of this page

Exit mobile version