Sibolangit, KINCIRNEWS.com || Akses wisata andalan di kawasan Sibolangit, tepatnya di Jalan Sembahe – Namorambe, kini berubah wujud menjadi “jalur neraka”. Kondisi jalan yang hancur lebur bak kubangan kerbau ini tak hanya menyengsarakan warga, tapi juga menjadi mimpi buruk bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke pemandian alam di sana.
Tim Jatanras-News.com yang melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Minggu malam (23/11/2025) sekitar pukul 21.17 WIB, mendapati fakta yang mengejutkan. Tepat di simpang belokan arah Lembah Naga—yang ditandai dengan tulisan ormas GRIB (belok kiri)—kondisi aspal nyaris tak bersisa, berganti dengan bebatuan tajam dan lubang menganga yang membahayakan.
Mobil Wisatawan Jadi Korban
Alih-alih menikmati liburan, banyak wisatawan yang membawa mobil pribadi harus menelan pil pahit. Bagian bawah (undercarriage) kendaraan mereka kerap dihantam bebatuan besar akibat jalan yang amblas parah.
”Niat mau healing ke wisata pemandian Sibolangit, malah mobil hancur. Ini bukan jalan wisata, ini jalur offroad! Pemerintah kemana?” keluh salah satu pengendara yang ditemui tim di lokasi dengan nada kesal.
Biang Kerok: Diduga Aktivitas Galian C Ilegal
Hancurnya infrastruktur vital ini disinyalir kuat akibat aktivitas Galian C yang beroperasi di sekitar kawasan tersebut. Truk-truk bertonase besar yang diduga mengangkut material galian bebas melintas, menggilas jalan desa yang tidak didesain untuk beban berat, hingga akhirnya luluh lantak.
Aparat Desa Kemana?
Ironisnya, kerusakan parah yang sudah terjadi di depan mata ini seolah luput dari perhatian pemerintah setempat. Kepala Dusun (Kadus) dan Kepala Desa (Kades) Rumah Sumbul, Kecamatan Sibolangit, dituding “tutup mata” dan membiarkan warganya serta wisatawan menderita.
Publik pun bertanya-tanya, ada apa dibalik diamnya para pejabat desa ini? Apakah ada “upeti” dari aktivitas yang diduga Galian C tersebut sehingga kerusakan jalan dibiarkan begitu saja?
Desakan Copot Jabatan
Masyarakat mendesak Camat Sibolangit dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk segera turun tangan. Jika Kades dan Kadus terbukti melakukan pembiaran atau tidak mampu menjaga aset desa, warga meminta agar jabatan mereka dievaluasi atau dicopot.
”Jangan sampai menunggu ada korban jiwa atau pariwisata Sibolangit mati total baru pejabat sibuk bertindak. Kami minta APH (Aparat Penegak Hukum) juga selidiki izin galian C yang merusak jalan kami ini!” tegas warga setempat.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi jalan di lokasi masih sangat memprihatinkan dan belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak terkait.
(Tim)












