>
Berita  

Pelantikan Dewan Pengurus Al – Azhar Center

KINCIRNEWS, Medan | Al Azhar center pusat Sumatera Utara akan semakin mengibarkan panji-panjinya ke berbagai penjuru wilayah Sumatera Utara, ada 4 program prioritas yang yang menjadi bahan alami yang menjadi program kerja.

“Program kami yang pertama adalah di bidang dakwah yang dakwah bagaimana dakwah moderasi itu bisa menebar dan dipahami dengan baik oleh masyarakat Indonesia pada umumnya khususnya masyarakat Sumatera Utara” ungkap ketua terpilih Al- Azhar, ust. Dr. H. Muhammad Zuhirsyan, Lc. MA dalam kata sambutannya, Sabtu (15/10/2022) di Madani Hotel, Medan.

Lanjutnya, Ust menyebut bahwa yang kedua program pendidikan dalam hal ini sudah membina pesantren Al Azhar Lil Muhtarin yang berada di daerah Marelan .

“Pesantren itu adalah cikal bakal kami dalam membangun pendidikan di Sumatera Utara dalam hal mungkin kurikulum yang berbasis kepada universitas Al Azhar dan juga yang berbasis kepada muatan lokal provinsi Sumatera Utara juga bisa nanti buat kembali ke dalamnya” sebutnya.

Kemudian katanya bahwa  yang ketiga yang menjadi program Adalah al- Azhar adalah bidang sosial.

“Sekarang ini kita mendengar dan mengetahui banyak hal-hal yang ya kira-kira perlu kita tingkatkan kepekaan sosial kemudian sosial kita terhadap berbagai bentuk kesenjangan sosial yang muncul dan solusi yang keempat yang menjadi solusi dari masalah sosial itu adalah bagaimana ekonomi kehumatan ekonomi syariah yang sudah dianggap sebagai salah satu dua oleh ekonomi sistem di negara kita ini bisa melalui kami al-azhar center pusat Sumatera Utara.

Di jelaskannya hal itu bisa menyebar bisa teraplikasikan terimplementasikan melalui hal-hal yang dalam bentuk zakat infaq shodaqoh dan wakaf yang bisa membantu menopang ekonomi Indonesia dan juga bisa membantu masyarakat-masyarakat kita yang mungkin terdampak karena korona beberapa tahun beberapa tahun ini artinya 3 program.

“Dan 4 program ini saling bersinergi Kami memohon bantuan dari para ulama para umaro baik yang ada di provinsi Sumatera Utara maupun di wilayah kota karena kita juga ada beberapa cabang-cabang yang ada di berbagai belahan wilayah Sumatera Utara kami meminta peran serta kontribusinya dari seluruh masyarakat provinsi Sumatera Utara khususnya dan juga masyarakat Indonesia secara umum untuk benar-benar kita mengokohkan mengokohkan nilai-nilai membumikan nilai-nilai moderasi dan mengokohkan Pancasila dalam segala sendiri kegiatan kita membesarkan Indonesia.”jelasnya.

Masih katanya, pihaknya membesarkan Al Azhar center ini juga ke tempatnya sehingga kedua al-azhar center sebagai bagian dari Indonesia bisa dikenal kemudian di seluruh penjuru dunia ini kira-kira harapan kita. Banyak alumni-alumni dari Al Azhar itu yang punya pesantren tapi kalau al-azhar center sendiri baru membina satu yaitu pesantren tadi yang kayak kita sebutkan Al Azhar muhtarin yang di daerah Marelan.

“Saya kira butuh energi kita semua ketidak sinkronan itu mungkin besar salah apa aspeknya apa penyebabnya faktornya salah satunya bahasa Pak jadi al-azhar itu kita belajar bahasa Arab murni enggak ada bahasa Indonesianya gitu dan sekarang masyarakat kita yang di pesantren kan itu masih kalau misalnya ada bahasa Indonesianya ada bahasa arabnya berarti mengokohkan nilai bahasa Arab itu yang perlu kita tegakkan agar kurikulum kita matching benar-benar matching semething matching-nya dengan yang ada di universitas al-azhar ini tantangan kita pak maka salah satu program kita dalam bidang pendidikan bagaimana kita menyesuaikan kurikulum yang ada di universitas Al Azhar Mesir dengan kurikulum yang ada di pesantren-pesantren Indonesia termasuk juga di madrasah-madrasah aliyah di Indonesia itu tapi artinya tugas berat perlu kita bantuan dari pihak bantuan dari para apa perbaiki pihak salah satunya kemudian agama untuk bisa mendorong kita juga membantu elemen dari para alumni universal al-azhar untuk bisa benar-benar membuat suatu apa pedoman umum sehingga kurikulum itu benar sesuai jadi memang masalah kita kadang-kadang pak bahasa Indonesia bahasa Arab kita yang di pesantren itu sedikit banyak eee ada perbedaan dengan yang ada di Mesir bedanya sebenarnya enggak terlalu besar cuma kan harus dimatangkan dari awal apalagi bahasa Arab tuh lebih luas jadi anak-anak yang belajar pesantren itu dari awal sudah dikasih yang sangat matang sehingga nanti ketika di Mesir mereka cepat selesai kuliahnya sehingga mereka bisa kembali lagi membesarkan bangsa Indonesia. Dakwa, Pendidikan Kemudian ada sosial dan ekonomi kumatan.” Tutup Muhammad Zuhirsyan, Lc. MA.

Hadir dalam acara tersebut, kepala biro Barang dan Jasa, Ust. Mulyono M. Si, Kabid. Haji dan umrah, Dr. Zulfan Effendi M. Si., Ketua MUI Kota Medan, ust, Dr. H. Hasan Matsum. M. Ag, Pimpinan pesantren dan tokoh alumni Sumatera Utara, Dr. H. Dedi Masri Lc.M. A, Kapolda Sumut yang diwakilkan Irwasda Kombes Pol Armia Pahami dan Dirbimnas Polda Sumatera Utara, Kombes Jafar Siddik. (louis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page